beranda

Minggu, 07 April 2013

cerpenku : KELINCI


KELINCI
Oleh : Linda Putriyana

 KELINCI, wow satu nama Binatang yang paling Aku takuti, dan yang paling menjijikan buat Aku, apalagi kalau melihat gerakan hidungnya. Aku fobia sama yang namanya Kelinci. Sekedar info aja yah sobat, tanganku pernah digigit Kelinci dan waktu itu tanganku sempat menyentuh bagian hidungnya yang kembang kempis itu. Sungguh sangat menjijikan bagiku.
Namaku Sisi, Sekarang usiaku 18 tahun. Aku baru lulus SMA beberapa bulan kemarin, dan sekarang Aku melanjutkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu kuliah. Aku sekarang berstatus Mahasiswi di Universitas Favorit di Jogjakarta. Aku hidup sendiri tanpa Orangtua. Orangtuaku sudah pergi ke Alam lain yang lebih indah, sehingga Aku harus berusaha sendiri untuk meneruskan kuliahku. Aku harus banting tulang untuk mengejar cita-citaku. Alhamdulillahnya Allah memberikan Aku keringanan untuk Aku mengejar mimpiku, Aku mendapatkan Beasiswa untuk Kuliah sampai lulus, dan itu sangat sulit sobat. Tanpa Kita belajar sungguh-sungguh dan berdo’a, semua itu sulit dicapai. Selain itu, Aku mendapatkan uang tambahan dari jerih payahku membuka les privat biologi di rumahku, dan Alhamdulillah, hasilnya bisa menambah uang tabunganku walaupun hanya seberapa.
Diumurku yang 18 tahun ini, aku belum pernah merasakan indahnya Cinta. Hari-hariku hanya Aku fokuskan untuk masa depanku nanti,  Aku pikir pacaran bukan hal yang penting dan yang Aku lihat pacaran itu kebanyakan berdampak negative.
Tetapi, Aku memang Orang Normal yang ingin dicintai dan mencintai, Aku sering merasa kesunyian dan kehampaan ketika Aku sedang istirahat, apalagi setelah Ibu meninggalkan Aku 8 bulan yang lalu. Aku hanya tinggal sendiri di Rumah tanpa ada yang menemani, kadang Aku merasa Kedinginan dan ketakutan melewati malam yang dingin sendirian, angin malam menerpa jiwaku yang sunyi, dan terang bulan menerangi malamku yang gelap, Aku berharap esok hari ada seseorang yang menemaniku, menyayangiku, dan melindungiku.
Ada rasa yang sangat aneh di hatiku ketika melihat sosok Dia ada di dekatku. Aku belum tau pasti siapa Dia, dan seperti apa sifat Dia, namun entah mengapa Aku merasakan sesuatu yang sebelumnya tidak Aku rasakan. Aku penasaran dengan Cowok berambut kriwil dan berbadan tinggi itu, sampai-sampai Aku pernah mengikuti Dia pulang ke Rumahnya, dan ternyata ??? wow, Dia punya 4 Kelinci di depan rumahnya, dan dengan terburu-buru Aku pergi dari Tempat itu.
Keesokan harinya Aku melihat Dia disudut kampus sambil membaca buku dan bersandar di tembok, Aku makin penasaran dan ingin tau siapa Dia.
“ Ra, cowok itu siapa sih ? Dia rajin banget keliatannya “ tanyaku pada Rara sambil menunjuk seorang cowok di sudut Kampus
“ Oh, Dia kan Anak yang dapet Beasiswa di Kampus Kita, sama kayak Kamu Si. Namanya kalo nggak salah Dicky “
“ Ooooohhhhhhh “
“ Eh,eh, sebentar.. tumben banget Kamu si nanya-nanya soal Cowok ! hahahaha.. bukannya Kamu anti banget sama Cowok ? “ ejek Rara
“ Ihh aneh ya ? Aku juga punya perasaan tau ! “
“ Hahhh ?! apa maksudnya ? Kamu suka sama tu Cowok ? .. bakal jadi gossip baru nih..”
“ Ihh Kamu Ra, nyebelin banget deh ! “
Aku merasakan ada sesuatu yang aneh terjadi pada hatiku. Aku senyum-senyum sendiri di kelas, yah bisa dibilang kayak orang gila sih, Aku kepikiran Dicky, Cowok yang tadi pagi aku lihat di sudut sekolah dan anehnyan lagi, pas Aku liat Dia hatiku cenat-cenut banget. Hemmmm.. apa itu dinamakan cinta yah ?? Entahlah, Aku sama sekali tidak mengerti perasaan ini.
Sepulang dari kampus, Aku melihat Dicky berjalan di depanku..
Oohh tuhan, apa yang sedang Aku rasakan saat ini.. hatiku nggak karuan, detak jantungku tak bisa terkontrol, dan mataku hanya bisa terbelalak melihat Dia berjalan didepanku, Aku salut sama Dia, saat berjalanpun, Dia belajar. Belajar menghormati Orang lain di sekitarnya, belajar menjaga kebersihan di jalanan dan belajar menyayangi yang kecil. Aku bangga padanya, Aku nggak begitu mengerti apa itu CINTA, tapi yang Ku rasakan saat ini sangatlah aneh. Baru kali ini Aku salting di depan Cowok, Karena sebelum-sebelumnya Aku belum pernah kayak gini.
Kebetulan Aku dan Dicky berjalan searah, dan tiba-tiba Dicky menengok ke Arahku dengan tatapan yang membuatku takut, Aku tidak mengerti apa maksud Dia, Dia sungguh misterius, Dan tiba-tiba Dia langsung berlari menuju arahku. Aku sempet grogi dan kaget saat itu, Eh.. nggak taunya Dia malah berlari menuju Kelinci yang hampir ditabrak sepeda motor. Aku sempet kecewa saat itu, tapi anehnya Dia kayak punya indra keenam tentang kelinci. Aku ternganga saat Aku melihat Dia berlari menuju kelinci yang akan tertimpa bahaya itu. Seakan-akan, Dia tau jeritan Seekor Kelinci.
Dia membawa kelinci itu ke rumahnya untuk diobati, dan Dia pun berjalan kearahku dan berada disampingku sambil SKSD ( Sok Kenal Sok Dekat ). “ Haii..? Kamu pulang kemana? Kok sedirian aja.. Aku temenin yah ? ” sapa Dicky
Aku sempet terdiam membisu saat Dia berada didekatku. Detak jantungku semakin kencang dan Aku menjawab sapaanya dengan sedikit gugup.
“ Ii iiyaa.. haii juga.. Aku Pulang ke…. Mangun Kusumo. iya Aku mau bareng kok. Tapi ..? “ ( sambil memalingkan mukaku, karena Dia menggendong Kelinci, Binatang yang Aku benci. )
“ Ohh, sama dong Aku juga pulang kesitu. Bareng aja ya, kasihan kan kalau ada apa-apa sama Kamu. Tapi apa..? “
“ Iya, makasih. Tapiii,, Aku takut dengan Kelinci yang Kau bawa itu “
“ kenapa? Kelinci kan lucu..” ( sambil mendekatkan kelinci itu ke mukaku. )
“ iihhh kamuuuu ! “ Akupun berlari ketakutan sampai akhirnya Aku terjatuh.
“ ehh tunggu “
Dicky juga langsung bergegas menujuku dengan menggendong Kelincinya yang sedang terluka. Dia menghampiriku dan mencoba menolongku. Tapi, Aku malah pingsan ditempat melihat Kelinci yang Dia bawa itu. Dicky menggendongku sampai ke rumahnya, dan Dia mengobati luka dibagian kakiku dengan telaten. Akupun terasdar. “ maa..manaaa kelinci itu ? “ Tanyaku sambil ketakutan
“ Tenang aja, Kelincinya udah Aku masukin ke kandang kok. Kamu nggak papa kan? Maaf yah ! “
“ Hemm.. Aku takut Kelinci ! Kelinci itu serem “
“ Oh iya, Nama Kamu siapa ? “
“ Aku Sisi. Kamu Dicky kan ? “
“ Lohh.. kok Kamu tau Namaku ? Masih sakit nggak lukanya? Aku anterin pulang yah, barangkali Kamu dicariin sama Ortu Kamu. “
“ Mendingan kok. Makasih ya..! hmmm… Aku hidup sendirian disini Ortuku udah bahagia diatas sana ”
“ Ohh,, maaf ya kalau Aku menyinggung perasan Kamu ?”
“ Iya nggak papa”
Akupun diantarkannya pulang, dan sejak kejadian itu Aku sering berangkat dan pulang sekolah berdua. Aku dekat dengannya semenjak kejadian itu, dan Dia sering main ke Rumahku dengan membawa Kelincinya.
Aku suka sama Dia, jadi Aku bertekad untuk menyukai apa yang Dia suka. Akupun terpaksa menyukai kelinci, Binatang yang paling aku benci. Yah, apa boleh buat, dengan cinta semuanya bisa terjadi, dan seminggu setelah itu, Dicky menyatakan cintanya kepadaku. Tanpa pikir panjang, akupun langsung menerimanya. Aku udah suka sama Dia sejak dulu.
Semenjak Dicky resmi jadi Pacarku, Aku sudah tidak lagi merasa kesepian. Dia pacar yang selalu menemaniku dikala aku suka maupun duka, Dia mengajariku banyak hal, dan Dia sungguh Tipe Cowok yang sangat penyayang. Selain Pacar, Dia juga sering Aku sebut sebagai ‘Guru’. Sekarang, Aku jadi merasakan kalau Cinta itu buta, sampai-sampai Aku yang dulunya takut sama Kelinci, gara-gara cinta Aku jadi suka sama Kelinci. Bahkan sekarang Aku memelihara Kelinci betina pemberian Dicky yang Aku kasih nama ‘sicky’.
Sudah 2 hari ini Aku tak melihat sosok Dicky, akhir-akhir-akhir ini Dicky sering pergi tanpa kabar, nomer telponnyapun selalu nggak aktif. Aku cemas dan khawatir dengan keadaan Dicky akhir-akhir ini, dan hari ini Aku bergegas untuk ke Rumahnya sekedar ingin tau bagaimana keadaannya. Dengan langkah terputus-putus, Aku berdo’a dan berharap kalau Dicky disana baik-baik saja.
Sesampainya Aku didepan pintu rumahnya, tiba-tiba tanganku gemetar dan detak jantungku semakin cepat. Perasaanku makin tak karuan saja, dan Aku selalu berharap Dia baik-baik saja. Beberapa kali Aku mengetuk pintu Rumahnya, namun tak ada sahutan dari dalam rumah Dicky. Aku menunggu sejenak dengan perasaan yang makin ketakutan. Tiba-tiba, ada tetangga Dicky lewat didepan rumah Dicky.
“ Dik, nyari siapa ? “ tanyanya
“ Nyari Dicky Bu, kalau boleh Saya tau Dia kemana yah ? “
“ Oh Dicky ? Dia di Rumah sakit Dik, biasa sakitnya kambuh lagi ! “
“ Rumah sakit ? ya sudah, makasih Bu “ jawabku dengan nada melemah
Saat itu yang Aku rasakan adalah cemas dan khawatir dengan keadaan Dicky, Kakiku tiba-tiba saja lemas dan susah untuk ku gerakkan, mungkin karena Aku kaget mendengar Dicky pacar pertamaku tergeletak di Rumah sakit. Aku sungguh tak mengetahui tentang sakit yang dideritanya, Dicky tidak pernah cerita tentang sakitnya itu.  Aku mencoba berjalan menuju Rumah sakit untuk menemui kekasihku disana. Ku kuatkan langkahku, ku tegakkan badanku dan melangkah dengan penuh harapan.
Sesampainya di Rumah Sakit dan mencari-cari kamarnya, Aku melihat Dicky terlelap dengan penuh cahaya. Akupun mendekatinya dan mencoba memegang tangannya, berharap Dia membuka matanya untuk melihat Dunia yang indah ini. Aku membacakan do’a untuknya, dan 15 menit kemudian Dia terbangun dari tidurnya, Dia menatapku dengan penuh harapan.
“ Si, Kamu baik-baik saja kan ? maaf yah Aku meninggalkanmu tanpa izin ! “ ucapnya
“ Seharusnya Aku yang duluan nanya keadaanmu Dick ! Kamu sakit apa ? “ tanyaku diiringi jatuhnya air mata di pipiku
“ Aku nggak kenapa-kenapa Sayang, tenanglah ! “ jawabnya menenangkanku
“ Kalau nggak kenapa-kenapa, ngapain Kamu disini ? Kamu sakit apa Dick ?
“ Aku Cuma kena kutu air doing kok sayang ! “ jawabnya bercanda
“ Kamu tuh yah, masih sempat-sempatnya bercanda dalam keadaan seperti ini ! “
“ Aku nggak mau Kamu sedih Si, Sedihmu itu penyakit terbesar untukku “
Aku terdiam tanpa mengeluarkan satu katapun. Aku bangga bisa memiliki pacar sepertinya, disaat sakitpun Dia masih peduli perasaanku, Dia masih berusaha membuatku tertawa dan tersenyum.
“ Dick, kalau Aku pulang nanti Kamu sama siapa disini ? “
“ Sama Ibuku Si, Kamu mau pulang ? ya sudah kalau mau pulang, lagian Kamu butuh istirahat yang cukup Si, besok juga Aku pulang kok ! “
“ Besok pulang ? yang benar Dick ? “
“ Iya besok pulang kok sayang “
“ Kamu cepet sembuh yah Dick ! Aku menantimu “
“ Si ? Aku boleh minta sesuatu nggak sama Kamu ? “ tanyanya
“ Minta apa Dick ? “
“ Cium Aku untuk pertama dan terakhir kali ! “ pintanya
“ Cium ? tapi mengapa hanya untuk pertama dan terakhir ? “ Aku bingung dengan permintaan Dicky itu, namun apa salahnya kalau Aku mengabulkan permintaan Dia. Aku mendekat ke arahnya dan memegang tangannya sambil mencium keningnya.
“ cepet sembuh yah kelinciku ! “ ucapku
“ terimakasih ya Si ! Aku mencintaimu sayang ! “
Akupun pulang ke Rumah dengan perasaan nggak karuan, dan sesampainya di Rumah, Aku langsung ngasih makan Sicky Kelinci kesayanganku. Namun, entah mengapa jantung Aku rasanya sakit sekali sampai waktu itu Aku sulit untuk bernapas. Fikiranku pun langsung tertuju pada Dicky yang ada di Rumah sakit sana, Aku merasakan sesuatu yang buruk terjadi padanya. Aku menguatkan langkahku untuk segera menuju Rumah sakit dan sesampainya disana, kalian tau apa yang terjadi ?
Aku melihat Dicky sudah terlelap bahkan sangat lelap dari biasanya, wajahnya tersenyum seperti merasakan keindahan di suatu tempat. Aku mendekatinya dan Badannya sangat dingin sekali, Rambutnya sudah rontok, dan detak jantungnya telah berhenti. Aku menangis histeris melihat itu semua, Dicky tidak menepati janjinya untuk pulang menemui Aku besok. Aku baru tau kalau Dia punya penyakit Kanker.
Bibirku terdiam membisu dan kesedihan menyelimutiku, Cinta pertama yang indah namun tragis. Tapi, Aku akan selalu mencintainya sampai akhir nanti, Dia pacar terbaikku dan akan selalu jadi yang terbaik.
Aku ingat dulu pas Dicky memberikanku seekor kelinci betina yang Aku kasih nama Sicky, Dia bilang kalau Dia pergi Aku harus menjaga kelinci-kelincinya, dan sekarang adalah waktu yang tepat dimana Aku harus menjaga peliharaan kesayangan Dia itu. Aku akan selalu mengenangmu Pangeran Kelinciku !!


2 komentar:

  1. kalo boleh ngasi saran, coba detailin si dicky nya tu bentuk orangnya kayak gimana nda. biar kebayang. emang si dicky tu se perfect apa sih ampe sisi suka ama dia? gituu. trus nih ya biasa banget nih orang2 sukanya nulis tentang masa SMA. coba bikin yang udah nenek gitu. di flashback in atau cerita pas dia udah tua juga gak papa nda. hahaha :D. ngasi saran aja sih aku =))

    BalasHapus
  2. asikkk siapp bos,, mksh masukannya

    BalasHapus