KELINCI
Oleh : Linda Putriyana
KELINCI, wow satu nama Binatang yang paling
Aku takuti, dan yang paling menjijikan buat Aku, apalagi kalau melihat gerakan
hidungnya. Aku fobia sama yang namanya Kelinci. Sekedar info aja yah sobat,
tanganku pernah digigit Kelinci dan waktu itu tanganku sempat menyentuh bagian
hidungnya yang kembang kempis itu. Sungguh sangat menjijikan bagiku.
Namaku Sisi, Sekarang usiaku 18
tahun. Aku baru lulus SMA beberapa bulan kemarin, dan sekarang Aku melanjutkan
tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu kuliah. Aku sekarang berstatus Mahasiswi
di Universitas Favorit di Jogjakarta. Aku hidup sendiri tanpa Orangtua.
Orangtuaku sudah pergi ke Alam lain yang lebih indah, sehingga Aku harus
berusaha sendiri untuk meneruskan kuliahku. Aku harus banting tulang untuk
mengejar cita-citaku. Alhamdulillahnya Allah memberikan Aku keringanan untuk
Aku mengejar mimpiku, Aku mendapatkan Beasiswa untuk Kuliah sampai lulus, dan
itu sangat sulit sobat. Tanpa Kita belajar sungguh-sungguh dan berdo’a, semua
itu sulit dicapai. Selain itu, Aku mendapatkan uang tambahan dari jerih payahku
membuka les privat biologi di rumahku, dan Alhamdulillah, hasilnya bisa
menambah uang tabunganku walaupun hanya seberapa.
Diumurku yang 18 tahun ini, aku belum
pernah merasakan indahnya Cinta. Hari-hariku hanya Aku fokuskan untuk masa
depanku nanti, Aku pikir pacaran bukan
hal yang penting dan yang Aku lihat pacaran itu kebanyakan berdampak negative.
Tetapi, Aku memang Orang Normal yang
ingin dicintai dan mencintai, Aku sering merasa kesunyian dan kehampaan ketika
Aku sedang istirahat, apalagi setelah Ibu meninggalkan Aku 8 bulan yang lalu.
Aku hanya tinggal sendiri di Rumah tanpa ada yang menemani, kadang Aku merasa
Kedinginan dan ketakutan melewati malam yang dingin sendirian, angin malam
menerpa jiwaku yang sunyi, dan terang bulan menerangi malamku yang gelap, Aku
berharap esok hari ada seseorang yang menemaniku, menyayangiku, dan
melindungiku.
Ada rasa yang sangat aneh di hatiku
ketika melihat sosok Dia ada di dekatku. Aku belum tau pasti siapa Dia, dan
seperti apa sifat Dia, namun entah mengapa Aku merasakan sesuatu yang
sebelumnya tidak Aku rasakan. Aku penasaran dengan Cowok berambut kriwil dan
berbadan tinggi itu, sampai-sampai Aku pernah mengikuti Dia pulang ke Rumahnya,
dan ternyata ??? wow, Dia punya 4 Kelinci di depan rumahnya, dan dengan
terburu-buru Aku pergi dari Tempat itu.
Keesokan harinya Aku melihat Dia
disudut kampus sambil membaca buku dan bersandar di tembok, Aku makin penasaran
dan ingin tau siapa Dia.
“ Ra, cowok itu siapa sih ? Dia rajin
banget keliatannya “ tanyaku pada Rara sambil menunjuk seorang cowok di sudut
Kampus
“ Oh, Dia kan Anak yang dapet
Beasiswa di Kampus Kita, sama kayak Kamu Si. Namanya kalo nggak salah Dicky “
“ Ooooohhhhhhh “
“ Eh,eh, sebentar.. tumben banget
Kamu si nanya-nanya soal Cowok ! hahahaha.. bukannya Kamu anti banget sama
Cowok ? “ ejek Rara
“ Ihh aneh ya ? Aku juga punya
perasaan tau ! “
“ Hahhh ?! apa maksudnya ? Kamu suka
sama tu Cowok ? .. bakal jadi gossip baru nih..”
“ Ihh Kamu Ra, nyebelin banget deh !
“
Aku merasakan ada sesuatu yang aneh
terjadi pada hatiku. Aku senyum-senyum sendiri di kelas, yah bisa dibilang
kayak orang gila sih, Aku kepikiran Dicky, Cowok yang tadi pagi aku lihat di
sudut sekolah dan anehnyan lagi, pas Aku liat Dia hatiku cenat-cenut banget.
Hemmmm.. apa itu dinamakan cinta yah ?? Entahlah, Aku sama sekali tidak
mengerti perasaan ini.
Sepulang dari kampus, Aku melihat
Dicky berjalan di depanku..
Oohh tuhan, apa yang sedang Aku
rasakan saat ini.. hatiku nggak karuan, detak jantungku tak bisa terkontrol,
dan mataku hanya bisa terbelalak melihat Dia berjalan didepanku, Aku salut sama
Dia, saat berjalanpun, Dia belajar. Belajar menghormati Orang lain di
sekitarnya, belajar menjaga kebersihan di jalanan dan belajar menyayangi yang
kecil. Aku bangga padanya, Aku nggak begitu mengerti apa itu CINTA, tapi yang
Ku rasakan saat ini sangatlah aneh. Baru kali ini Aku salting di depan Cowok,
Karena sebelum-sebelumnya Aku belum pernah kayak gini.
Kebetulan Aku dan Dicky berjalan
searah, dan tiba-tiba Dicky menengok ke Arahku dengan tatapan yang membuatku
takut, Aku tidak mengerti apa maksud Dia, Dia sungguh misterius, Dan tiba-tiba
Dia langsung berlari menuju arahku. Aku sempet grogi dan kaget saat itu, Eh..
nggak taunya Dia malah berlari menuju Kelinci yang hampir ditabrak sepeda
motor. Aku sempet kecewa saat itu, tapi anehnya Dia kayak punya indra keenam
tentang kelinci. Aku ternganga saat Aku melihat Dia berlari menuju kelinci yang
akan tertimpa bahaya itu. Seakan-akan, Dia tau jeritan Seekor Kelinci.
Dia membawa kelinci itu ke rumahnya
untuk diobati, dan Dia pun berjalan kearahku dan berada disampingku sambil SKSD
( Sok Kenal Sok Dekat ). “ Haii..? Kamu pulang kemana? Kok sedirian aja.. Aku
temenin yah ? ” sapa Dicky
Aku sempet terdiam membisu saat Dia
berada didekatku. Detak jantungku semakin kencang dan Aku menjawab sapaanya
dengan sedikit gugup.
“ Ii iiyaa.. haii juga.. Aku Pulang
ke…. Mangun Kusumo. iya Aku mau bareng kok. Tapi ..? “ ( sambil memalingkan
mukaku, karena Dia menggendong Kelinci, Binatang yang Aku benci. )
“ Ohh, sama dong Aku juga pulang
kesitu. Bareng aja ya, kasihan kan kalau ada apa-apa sama Kamu. Tapi apa..? “
“ Iya, makasih. Tapiii,, Aku takut
dengan Kelinci yang Kau bawa itu “
“ kenapa? Kelinci kan lucu..” (
sambil mendekatkan kelinci itu ke mukaku. )
“ iihhh kamuuuu ! “ Akupun berlari
ketakutan sampai akhirnya Aku terjatuh.
“ ehh tunggu “
Dicky juga langsung bergegas menujuku
dengan menggendong Kelincinya yang sedang terluka. Dia menghampiriku dan
mencoba menolongku. Tapi, Aku malah pingsan ditempat melihat Kelinci yang Dia
bawa itu. Dicky menggendongku sampai ke rumahnya, dan Dia mengobati luka
dibagian kakiku dengan telaten. Akupun terasdar. “ maa..manaaa kelinci itu ? “
Tanyaku sambil ketakutan
“ Tenang aja, Kelincinya udah Aku
masukin ke kandang kok. Kamu nggak papa kan? Maaf yah ! “
“ Hemm.. Aku takut Kelinci ! Kelinci
itu serem “
“ Oh iya, Nama Kamu siapa ? “
“ Aku Sisi. Kamu Dicky kan ? “
“ Lohh.. kok Kamu tau Namaku ? Masih
sakit nggak lukanya? Aku anterin pulang yah, barangkali Kamu dicariin sama Ortu
Kamu. “
“ Mendingan kok. Makasih ya..! hmmm…
Aku hidup sendirian disini Ortuku udah bahagia diatas sana ”
“ Ohh,, maaf ya kalau Aku menyinggung
perasan Kamu ?”
“ Iya nggak papa”
Akupun diantarkannya pulang, dan sejak
kejadian itu Aku sering berangkat dan pulang sekolah berdua. Aku dekat
dengannya semenjak kejadian itu, dan Dia sering main ke Rumahku dengan membawa
Kelincinya.
Aku suka sama Dia, jadi Aku bertekad
untuk menyukai apa yang Dia suka. Akupun terpaksa menyukai kelinci, Binatang
yang paling aku benci. Yah, apa boleh buat, dengan cinta semuanya bisa terjadi,
dan seminggu setelah itu, Dicky menyatakan cintanya kepadaku. Tanpa pikir
panjang, akupun langsung menerimanya. Aku udah suka sama Dia sejak dulu.
Semenjak Dicky resmi jadi Pacarku,
Aku sudah tidak lagi merasa kesepian. Dia pacar yang selalu menemaniku dikala
aku suka maupun duka, Dia mengajariku banyak hal, dan Dia sungguh Tipe Cowok
yang sangat penyayang. Selain Pacar, Dia juga sering Aku sebut sebagai ‘Guru’.
Sekarang, Aku jadi merasakan kalau Cinta itu buta, sampai-sampai Aku yang
dulunya takut sama Kelinci, gara-gara cinta Aku jadi suka sama Kelinci. Bahkan
sekarang Aku memelihara Kelinci betina pemberian Dicky yang Aku kasih nama
‘sicky’.
Sudah 2 hari ini Aku tak melihat
sosok Dicky, akhir-akhir-akhir ini Dicky sering pergi tanpa kabar, nomer
telponnyapun selalu nggak aktif. Aku cemas dan khawatir dengan keadaan Dicky
akhir-akhir ini, dan hari ini Aku bergegas untuk ke Rumahnya sekedar ingin tau bagaimana
keadaannya. Dengan langkah terputus-putus, Aku berdo’a dan berharap kalau Dicky
disana baik-baik saja.
Sesampainya Aku didepan pintu
rumahnya, tiba-tiba tanganku gemetar dan detak jantungku semakin cepat.
Perasaanku makin tak karuan saja, dan Aku selalu berharap Dia baik-baik saja.
Beberapa kali Aku mengetuk pintu Rumahnya, namun tak ada sahutan dari dalam
rumah Dicky. Aku menunggu sejenak dengan perasaan yang makin ketakutan.
Tiba-tiba, ada tetangga Dicky lewat didepan rumah Dicky.
“ Dik, nyari siapa ? “ tanyanya
“ Nyari Dicky Bu, kalau boleh Saya
tau Dia kemana yah ? “
“ Oh Dicky ? Dia di Rumah sakit Dik,
biasa sakitnya kambuh lagi ! “
“ Rumah sakit ? ya sudah, makasih Bu
“ jawabku dengan nada melemah
Saat itu yang Aku rasakan adalah
cemas dan khawatir dengan keadaan Dicky, Kakiku tiba-tiba saja lemas dan susah
untuk ku gerakkan, mungkin karena Aku kaget mendengar Dicky pacar pertamaku
tergeletak di Rumah sakit. Aku sungguh tak mengetahui tentang sakit yang
dideritanya, Dicky tidak pernah cerita tentang sakitnya itu. Aku mencoba berjalan menuju Rumah sakit untuk
menemui kekasihku disana. Ku kuatkan langkahku, ku tegakkan badanku dan
melangkah dengan penuh harapan.
Sesampainya di Rumah Sakit dan
mencari-cari kamarnya, Aku melihat Dicky terlelap dengan penuh cahaya. Akupun
mendekatinya dan mencoba memegang tangannya, berharap Dia membuka matanya untuk
melihat Dunia yang indah ini. Aku membacakan do’a untuknya, dan 15 menit
kemudian Dia terbangun dari tidurnya, Dia menatapku dengan penuh harapan.
“ Si, Kamu baik-baik saja kan ? maaf
yah Aku meninggalkanmu tanpa izin ! “ ucapnya
“ Seharusnya Aku yang duluan nanya
keadaanmu Dick ! Kamu sakit apa ? “ tanyaku diiringi jatuhnya air mata di
pipiku
“ Aku nggak kenapa-kenapa Sayang,
tenanglah ! “ jawabnya menenangkanku
“ Kalau nggak kenapa-kenapa, ngapain
Kamu disini ? Kamu sakit apa Dick ?
“ Aku Cuma kena kutu air doing kok
sayang ! “ jawabnya bercanda
“ Kamu tuh yah, masih
sempat-sempatnya bercanda dalam keadaan seperti ini ! “
“ Aku nggak mau Kamu sedih Si, Sedihmu
itu penyakit terbesar untukku “
Aku terdiam tanpa mengeluarkan satu
katapun. Aku bangga bisa memiliki pacar sepertinya, disaat sakitpun Dia masih
peduli perasaanku, Dia masih berusaha membuatku tertawa dan tersenyum.
“ Dick, kalau Aku pulang nanti Kamu
sama siapa disini ? “
“ Sama Ibuku Si, Kamu mau pulang ? ya
sudah kalau mau pulang, lagian Kamu butuh istirahat yang cukup Si, besok juga
Aku pulang kok ! “
“ Besok pulang ? yang benar Dick ? “
“ Iya besok pulang kok sayang “
“ Kamu cepet sembuh yah Dick ! Aku
menantimu “
“ Si ? Aku boleh minta sesuatu nggak
sama Kamu ? “ tanyanya
“ Minta apa Dick ? “
“ Cium Aku untuk pertama dan terakhir
kali ! “ pintanya
“ Cium ? tapi mengapa hanya untuk
pertama dan terakhir ? “ Aku bingung dengan permintaan Dicky itu, namun apa
salahnya kalau Aku mengabulkan permintaan Dia. Aku mendekat ke arahnya dan
memegang tangannya sambil mencium keningnya.
“ cepet sembuh yah kelinciku ! “
ucapku
“ terimakasih ya Si ! Aku mencintaimu
sayang ! “
Akupun pulang ke Rumah dengan perasaan
nggak karuan, dan sesampainya di Rumah, Aku langsung ngasih makan Sicky Kelinci
kesayanganku. Namun, entah mengapa jantung Aku rasanya sakit sekali sampai
waktu itu Aku sulit untuk bernapas. Fikiranku pun langsung tertuju pada Dicky
yang ada di Rumah sakit sana, Aku merasakan sesuatu yang buruk terjadi padanya.
Aku menguatkan langkahku untuk segera menuju Rumah sakit dan sesampainya
disana, kalian tau apa yang terjadi ?
Aku melihat Dicky sudah terlelap
bahkan sangat lelap dari biasanya, wajahnya tersenyum seperti merasakan
keindahan di suatu tempat. Aku mendekatinya dan Badannya sangat dingin sekali,
Rambutnya sudah rontok, dan detak jantungnya telah berhenti. Aku menangis
histeris melihat itu semua, Dicky tidak menepati janjinya untuk pulang menemui Aku
besok. Aku baru tau kalau Dia punya penyakit Kanker.
Bibirku terdiam membisu dan kesedihan
menyelimutiku, Cinta pertama yang indah namun tragis. Tapi, Aku akan selalu
mencintainya sampai akhir nanti, Dia pacar terbaikku dan akan selalu jadi yang
terbaik.
Aku ingat dulu pas Dicky memberikanku
seekor kelinci betina yang Aku kasih nama Sicky, Dia bilang kalau Dia pergi Aku
harus menjaga kelinci-kelincinya, dan sekarang adalah waktu yang tepat dimana
Aku harus menjaga peliharaan kesayangan Dia itu. Aku akan selalu mengenangmu
Pangeran Kelinciku !!